I'dad Ramadhan

http://artikelislam.org/wp-content/uploads/2011/07/ramadhan-mubarak.jpg
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ   
2.183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
 
 
Ramadhan Sebentar lagi akan datang, suasana pasar mulai hiruk -pikuk menampilkan kesibukan persiapan menyambut kehadiran bulan penuh keberuntungan , antusiasme para pebisnis pasar begitu kuat terlihat bergairah penuh harap agar saat Hari Raya tiba semua kuntungan yang didapat saat Ramadhan dapat dikalkulasi sebagai harta berharga hasil jerih payah selama satu bulan.”,Ramadhan bulan berkah “,Ujar mereka saat hitungan laba dagang berkali lipat dibanding dagang dibulan selain ramadhan. Untung Dunia ..! Itulah Misinya dan memang begitulah Fenomenanya.
 
Lalu bagaimana dengan Misi Akhirat kita sebagai hamba yang beriman kepada Alloh SWT ? Geliat kesibukan dipasar,dan antusiasme mereka dalam meraih keuntungan berlipat ganda juga harus menjadi bahan untuk motivasi diri kita agar lebih bersiap menyambut kehadiran Ramadhan yang penuh dengan keberkahan. Namun misi orang beriman adalah meraih pahala sebanyak-banyaknya dengan amal Ibadah, sucikan diri dari berbagai dosa dengan taubatan Nashuha, dan terbebaskan dari api nerakaNya (idzkumminan naar).

Rasululloh SAW bersabda“ Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Bukhari).


Jika kita menilik kembali sejarah hidup Rasulullah SAW, para Sahabat dan para Salafussholeh (semoga Allah merahmatinya), betapa mereka mempersiapkan dan menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita dan melakukan persiapan jauh-jauh hari sebelum datangnya Ramadhan. Di penghujung bulan Sya'ban

Rasulullah pernah bersabda " Barang siapa yang bergembira memasuki bulan Ramadhan, maka sungguh jasadnya diharamkan masuk kedalam api neraka".

Tentunya kata "gembira" di sini tak sekedar dimaknai gembira secara emosional atau sekedar membersihkan rumah atau tempat ibadah saja. Namun, gembira disini lebih dimaknai ke arah persiapan yang optimal untuk menghadapi bulan Ramadhan yang mulia dengan mengisi dengan aktifitas-aktifitas ibadah. sehingga sangat pantas orang-orang yang seperti inilah yang akan terhindar dari api neraka.

Tak heran jika Rasulullah dan para sahabatnya melakukan persiapan yang optimal dalam menyambut hadirnya bulan Ramadhan. Karena mereka memahami keutamaan dan fadhilah yang terkandung dalam bulan ini, bahkan dalam sebuah hadits juga disebutkan

" Jika seandainya umatku tahu akan keutamaan bulan Ramadhan maka niscaya mereka akan memohon kepada Allah agar setiap bulan adalah bulan Ramadhan".

simak kembali bagaimana dengan bait-bait do'a yang dilantunkan Rasulullah SAW "

Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami di bulan Ramadhan"

bentuk luapan kegembiraan dan pengharapan yang mereka lakukan adalah dengan menata diri secara maksimal dalam menghadapi Ramadhan dan mengisinya dengan aktivitas yang menambah kadar kualitas dan kuantitas Ibadahnya, sehingga kehadiran Ramadhan benar-benar membawa makna perubahan.

sumber:http://www.islamedia.web.id/2011/07/idad-ramadhan.html