Para pakar hukum di Arab Saudi yakin bahwa hukuman alternatif dapat menurunkan jumlah pemuda Saudi yang dijebloskan ke penjara.
Seorang hakim di Qatif telah mengirim seorang pemuda Saudi untuk bekerja di unit gawat darurat sebuah rumah sakit umum selama sebulan, sebagai pengganti hukuman penjara yang harus dijalaninya.
Hukuman alternatif itu mendapat sambutan hangat dari Direktur Umum Penjara Ali bin Hussein Al Haritsi. Dia mengirimkan surat ke hakim Mutraf bin Sulaiman Al Bishr, untuk mengucapkan terima kasih atas keputusan yang diambilnya, yang diharapkan hal itu bisa membawa kembali si pemuda ke jalan yang benar.
"Direktorat Umum Penjara telah mengusulkan hukuman pengganti. Lembaga ini sedang bekerja sama dengan sejumlah pihak yang peduli untuk mewujudkan mekanisme permanen dari keputusan tersebut," kata Ali Al Haritsi.
Menurut sejumlah sumber kepada Arab News. direktorat bekerjasama dengan kementerian kehakiman dan juga organisasi di luar pemerintah seperti Komite Peduli Terdakwa dan Keluarganya serta Komisi HAM. Hukuman alternatif semacam itu diyakini akan mengurangi jumlah narapidana pemuda hingga 40%.
Pakar hukum mengatakan, hukuman alternatif harusnya diterapkan khusus untuk pemuda dan wanita, begitu pula dengan pelaku kriminal kecil. Sebab menurut mereka, tidak masuk akal jika seseorang yang mencuri sebuah telepon genggam harus dipenjara selama enam tahun selain hukuman cambuk.
Masalah hukuman alternatif ini sudah mendapat perhatian dari banyak hakim di berbagai daerah di Saudi.
Anggota dewan konsultatif Komite Taharum di Provinsi Makkah melakukan pertemuan di kota Makkah guna membicarakan masalah hukuan Alternatif. Hakim, sosialog, psikiater, pejabat di lembaga penjara serta akademisi mengikuti pertemuan itu. Para peserta setuju untuk melakukan beberapa pertemuan dan menyerahkan usuln mereka sebagai rekomendasi bagi gubernur Makkah untuk mengimplementasikan hukuman alternatif itu.
sumber: http://www.islamedia.web.id/2011/07/hukuman-alternatif-untuk-pemuda-nakal.html
Seorang hakim di Qatif telah mengirim seorang pemuda Saudi untuk bekerja di unit gawat darurat sebuah rumah sakit umum selama sebulan, sebagai pengganti hukuman penjara yang harus dijalaninya.
Hukuman alternatif itu mendapat sambutan hangat dari Direktur Umum Penjara Ali bin Hussein Al Haritsi. Dia mengirimkan surat ke hakim Mutraf bin Sulaiman Al Bishr, untuk mengucapkan terima kasih atas keputusan yang diambilnya, yang diharapkan hal itu bisa membawa kembali si pemuda ke jalan yang benar.
"Direktorat Umum Penjara telah mengusulkan hukuman pengganti. Lembaga ini sedang bekerja sama dengan sejumlah pihak yang peduli untuk mewujudkan mekanisme permanen dari keputusan tersebut," kata Ali Al Haritsi.
Menurut sejumlah sumber kepada Arab News. direktorat bekerjasama dengan kementerian kehakiman dan juga organisasi di luar pemerintah seperti Komite Peduli Terdakwa dan Keluarganya serta Komisi HAM. Hukuman alternatif semacam itu diyakini akan mengurangi jumlah narapidana pemuda hingga 40%.
Pakar hukum mengatakan, hukuman alternatif harusnya diterapkan khusus untuk pemuda dan wanita, begitu pula dengan pelaku kriminal kecil. Sebab menurut mereka, tidak masuk akal jika seseorang yang mencuri sebuah telepon genggam harus dipenjara selama enam tahun selain hukuman cambuk.
Masalah hukuman alternatif ini sudah mendapat perhatian dari banyak hakim di berbagai daerah di Saudi.
Anggota dewan konsultatif Komite Taharum di Provinsi Makkah melakukan pertemuan di kota Makkah guna membicarakan masalah hukuan Alternatif. Hakim, sosialog, psikiater, pejabat di lembaga penjara serta akademisi mengikuti pertemuan itu. Para peserta setuju untuk melakukan beberapa pertemuan dan menyerahkan usuln mereka sebagai rekomendasi bagi gubernur Makkah untuk mengimplementasikan hukuman alternatif itu.
sumber: http://www.islamedia.web.id/2011/07/hukuman-alternatif-untuk-pemuda-nakal.html